Sabtu, 14 Maret 2015

Cinta Menurut Ajaran Agama

CINTA MENURUT AJARAN AGAMA


Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi.
Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.
            Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan / atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.
            Cinta bisa beragam bentuk seperti cinta terhadap diri sendir , cinta terhadap orang lain, cinta terhadap harta dan cinta terhadapa Tuhan, semua telah dijelaskan dalam Al Quran
Dari zaman dulu sampai zaman modern seperti ini banyak sekali perkembangan
dalam berbagai bidang hal, salah satu yang akan kita bahas dalam tema ini adalah Cinta. Dari sudut pandang yang saya lihat ada beberapa yang mengartikan Cinta dengan benar dan ada juga yang mengartikan cinta dengan salah. Seperti yang kita ketehaui cinta yang benar pastinya menurut ajaran agama kita karena semua telah diterangkan dalam Al Quran, tetapi ada juga yang yang menggunakan cinta dengan hal yang salah , bisa dikatakan tidak mengetahui apa kata cinta sebenernya, karena dalam zaman modern ini banyak sekali perkembangan yang pesat salah satunya cinta. Dalam kasus ini kita akan membahas tentang cinta yang sebenarnya yaitu cinta menurut ajaran agama.
Cinta didunia ini sangatlah penting untuk menghasilakan cerita akhir yang membahagiakan, agar kita bisa mengkontrol rasa cinta yang kita punya maka cinta mempunyai ruang lingkup dan tahap tahap agar kita tidak salah menggunakan cinta ini. Untuk ruang cinta pertama yaitu Cinta Diri sendiri, cinta kepada diri sendiri sangatlah penting untuk membangun karakter diri kita, sebab dengan adanya cinta terhadap diri kita, bisa menumbuhkan rasa peduli terhadap diri kita sendiri, karena di tubuh kita ini ada amanah yang diberikan oleh Allah, seperti tangan, kaki, mata, telinga , dan organ tubuh yang lainnya karena semua itu akan ditanyakan di akhirat nanti, jika kita tidak mencintai diri kita sendiri maka kita tidak bisa masuk kedalam ruang cinta kedua yaitu Cinta kepada Allah.
Jika kita sudah bisa menguasai cinta pada ruang  pertama maka kita berhak masuk dalam ruang cinta kedua yaitu cinta kepada Allah. Kenapa sih cinta kepada Allah pada ruang kedua bukan pada ruang pertama?, karena kita butuh kesadaran diri terhadap diri kita , kalau kita sadar pada diri kita maka kita akan ingat ke pada Allah yang telah menciptakan kita, kalau kita tidak sadar maka sebaliknya. Cinta kepada Allah bisa dalam berbagai hal seperti ibadah, tadarus Al quran, Shadaqah, zakat dan hal hal yang lainnya yang bisa menambahkan atau meningkatkan keimanan kita terhadap Allah SWT. Namun cinta pada ruang ini sangat lah sulit karena dalam zaman modern ini banyak hal hal yang bisa melupakan kita terhadap Pencipta kita seperti gadget yang kita punya, tempat tempat hiburan yang modern, dan hal hal yang lainnya,namun jika kita sudah bisa melewati ruang kedua ini, maka pada ruang ke 3 dan ruang ke 4 akan lebih mudah.
Setelah kita bisa menguasai ruang 1 dan 2, maka kita berhak lanjut kedalam ruang cinta ketiga yaitu cinta terhadap keluarga. Dalam ruang ini adalah langkah awal untuk mencintai satu sama lain, karena dalam keluarga pasti memiliki ayah, ibu, kakak ataupun adik, sebelum kita cinta terhadap orang lain kita harus mencintai orang yang telah membesarkan kita, orang yang melindungi kita, orang yang selalu ada untuk kita, orang yang selalu menjaga kita, orang yang selalu menghibur kita, karena cinta yang kita berikan terhadap keluarga untuk membalas perbuatan mereka terhadap kita. Tanpa mereka kita tidak ada didunia ini, siapa sih mereka itu? Yaitu ayah dan ibu kita, zaman modern ini sangat banyak yang gagal dalam ruang cinta ini, karena menurut sudut pandang yang saya lihat banyak sekali yang mencintai orang lain tapi tidak melebihi cinta kepada keluarganya sendiri, bisa kita sebut mencintai seorang pacar. Untuk itulah kita harus memberikan cinta kita kepada keluarga sebelum memberikan cinta kita kepada orang lain. Jika kita mampu membentuk cinta kepada keluarga maka kita berhak masuk kedalam ruang cinta yang keterakhir yaitu cinta terhadap orang lain.
Kenapa sih cinta terhadap orang lain itu pada ruang cinta yang terkahir? Karena cinta terhadap orang lain itu membutuhkan pondasi yang sangat kuat agar kita tidak menyalahgunakan cinta kita terhadap orang lain, cinta terhadap orang lain bisa dalam hal cinta kepada masyarakat, cinta kepada teman, cinta kepada istri. Kenapa tidak ada cinta terhadap pacar? Jelas tidak ada, karena dalam islam sudah diterangkan dalam Al Quran bahwa pacaran itu tidak diperbolehkan dalam islam karena belum mukhrimnya, oleh karena itu Islam mengajarkan agar kita langung menikah tanpa ada istilah pacaran terlebih dahulu. Karean cinta terhadap pacar itu adalah senjata paling mematikan untuk Ruang Lingkup cinta kenapa bisa seperti itu? Karena yang mengendalikan cinta itu bukanlah diri kita tetapi adalah Syaitan. Jika cinta kita dari awal sudah dikendalikan oleh Syaitan maka kita tidak mampu melewati ke 4 ruang lingkup cinta tersebut.
Karena banyak sekali dalam zaman modern ini yang menyalahgunakan cinta mereka bakan tingkat pendidikan Sekolah dasar pun sudah mengerti pacaran, oleh karena itu untuk bisa melawan godaan godaan dari syaitan kita butuh perisai untuk menahannya yaitu Ruang Lingkup Cinta. Itulah cinta yang sebenarnya, cinta yang sebenarnya memiliki tahap sesuai dengan ajaran Islam Karena itulah kita membutuhkan keyakinan agar iman kita tidak tergoda oleh yang kita tidak inginkan.
            Inti dari Pembahasan masalah diatas Cinta  itu ibarat Pisau jika kita mengunakan pisau dengan baik maka pisau ini akan sangat bermanfaat bagi diri kita sendiri, tetapi jika pisau ini menggunakanya dengan buruk maka pisau ini akan mengakibatkan hasil yang buruk, oleh karena itu Cinta kita membutuhkan  tahap tahap agar kita tidak salah dalam mengguanakan cinta yan kita miliki.
Saran saya untuk pembaca, jagalah cinta kita sebaik mungkin sesuai dengan ajaran Agama kita, yakinlah jika kita menggunakan cinta kita sesuai dengan ajaran Agama maka hasilnya akan baik sama hal nya seperti pisau untuk memotong sayuran tidak seperti pisau untuk membunuh satu sama lain.

REFRENSI


·         My Mind

Tidak ada komentar:

Posting Komentar