CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih
sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi.
Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi
semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta
adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain,
berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti
perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek
tersebut.
Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan
pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari
kehidupan. Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang
dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan / atau menjelaskan asal usul
kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat
manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang
disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.
Cinta bisa beragam bentuk seperti cinta terhadap diri sendir , cinta terhadap
orang lain, cinta terhadap harta dan cinta terhadapa Tuhan, semua telah
dijelaskan dalam Al Quran
Dari zaman dulu sampai zaman modern
seperti ini banyak sekali perkembangan
dalam berbagai bidang hal, salah satu yang akan kita bahas dalam
tema ini adalah Cinta. Dari sudut pandang yang saya lihat ada beberapa yang
mengartikan Cinta dengan benar dan ada juga yang mengartikan cinta dengan
salah. Seperti yang kita ketehaui cinta yang benar pastinya menurut ajaran
agama kita karena semua telah diterangkan dalam Al Quran, tetapi ada juga yang
yang menggunakan cinta dengan hal yang salah , bisa dikatakan tidak mengetahui
apa kata cinta sebenernya, karena dalam zaman modern ini banyak sekali
perkembangan yang pesat salah satunya cinta. Dalam kasus ini kita akan membahas
tentang cinta yang sebenarnya yaitu cinta menurut ajaran agama.
Cinta didunia ini sangatlah penting untuk
menghasilakan cerita akhir yang membahagiakan, agar kita bisa mengkontrol rasa
cinta yang kita punya maka cinta mempunyai ruang lingkup dan tahap tahap agar
kita tidak salah menggunakan cinta ini. Untuk ruang
cinta pertama yaitu Cinta Diri sendiri, cinta
kepada diri sendiri sangatlah penting untuk membangun karakter diri kita, sebab
dengan adanya cinta terhadap diri kita, bisa menumbuhkan rasa peduli terhadap
diri kita sendiri, karena di tubuh kita ini ada amanah yang diberikan oleh
Allah, seperti tangan, kaki, mata, telinga , dan organ tubuh yang lainnya
karena semua itu akan ditanyakan di akhirat nanti, jika kita tidak mencintai
diri kita sendiri maka kita tidak bisa masuk kedalam ruang cinta kedua yaitu Cinta
kepada Allah.
Jika kita sudah bisa menguasai cinta pada
ruang pertama maka kita berhak masuk dalam ruang cinta kedua yaitu cinta
kepada Allah. Kenapa sih
cinta kepada Allah pada ruang kedua bukan pada ruang pertama?, karena kita
butuh kesadaran diri terhadap diri kita , kalau kita sadar pada diri kita maka
kita akan ingat ke pada Allah yang telah menciptakan kita, kalau kita tidak
sadar maka sebaliknya. Cinta kepada Allah bisa dalam berbagai hal seperti
ibadah, tadarus Al quran, Shadaqah, zakat dan hal hal yang lainnya yang bisa
menambahkan atau meningkatkan keimanan kita terhadap Allah SWT. Namun cinta
pada ruang ini sangat lah sulit karena dalam zaman modern ini banyak hal hal
yang bisa melupakan kita terhadap Pencipta kita seperti gadget yang kita punya,
tempat tempat hiburan yang modern, dan hal hal yang lainnya,namun jika kita
sudah bisa melewati ruang kedua ini, maka pada ruang ke 3 dan ruang ke 4 akan
lebih mudah.
Setelah kita bisa menguasai ruang 1 dan 2,
maka kita berhak lanjut kedalam ruang
cinta ketiga yaitu cinta terhadap keluarga. Dalam ruang ini adalah langkah
awal untuk mencintai satu sama lain, karena dalam keluarga pasti memiliki ayah,
ibu, kakak ataupun adik, sebelum kita cinta terhadap orang lain kita harus
mencintai orang yang telah membesarkan kita, orang yang melindungi kita, orang
yang selalu ada untuk kita, orang yang selalu menjaga kita, orang yang selalu
menghibur kita, karena cinta yang kita berikan terhadap keluarga untuk membalas
perbuatan mereka terhadap kita. Tanpa mereka kita tidak ada didunia ini, siapa
sih mereka itu? Yaitu ayah dan ibu kita, zaman modern ini sangat banyak yang
gagal dalam ruang cinta ini, karena menurut sudut pandang yang saya lihat
banyak sekali yang mencintai orang lain tapi tidak melebihi cinta kepada
keluarganya sendiri, bisa kita sebut mencintai seorang pacar. Untuk itulah kita
harus memberikan cinta kita kepada keluarga sebelum memberikan cinta kita
kepada orang lain. Jika kita mampu membentuk cinta kepada keluarga maka kita
berhak masuk kedalam ruang cinta yang keterakhir yaitu cinta terhadap orang lain.
Kenapa sih cinta terhadap orang lain itu
pada ruang cinta yang terkahir? Karena cinta terhadap orang lain itu
membutuhkan pondasi yang sangat kuat agar kita tidak menyalahgunakan cinta kita
terhadap orang lain, cinta terhadap orang lain bisa dalam hal cinta kepada
masyarakat, cinta kepada teman, cinta kepada istri. Kenapa tidak ada cinta
terhadap pacar? Jelas tidak ada, karena dalam islam sudah diterangkan dalam Al
Quran bahwa pacaran itu tidak diperbolehkan dalam islam karena belum
mukhrimnya, oleh karena itu Islam mengajarkan agar kita langung menikah tanpa
ada istilah pacaran terlebih dahulu. Karean cinta terhadap pacar itu adalah
senjata paling mematikan untuk Ruang
Lingkup cinta kenapa bisa
seperti itu? Karena yang mengendalikan cinta itu bukanlah diri kita tetapi
adalah Syaitan. Jika cinta kita dari awal sudah dikendalikan oleh Syaitan maka
kita tidak mampu melewati ke 4 ruang lingkup cinta tersebut.
Karena banyak sekali dalam zaman modern
ini yang menyalahgunakan cinta mereka bakan tingkat pendidikan Sekolah dasar
pun sudah mengerti pacaran, oleh karena itu untuk bisa melawan godaan godaan dari
syaitan kita butuh perisai untuk menahannya yaitu Ruang Lingkup Cinta. Itulah
cinta yang sebenarnya, cinta yang sebenarnya memiliki tahap sesuai dengan
ajaran Islam Karena itulah kita membutuhkan keyakinan agar iman kita tidak
tergoda oleh yang kita tidak inginkan.
Inti dari Pembahasan masalah diatas Cinta itu ibarat
Pisau jika kita mengunakan pisau dengan baik maka pisau ini akan sangat
bermanfaat bagi diri kita sendiri, tetapi jika pisau ini menggunakanya dengan
buruk maka pisau ini akan mengakibatkan hasil yang buruk, oleh karena itu Cinta
kita membutuhkan tahap tahap agar kita tidak salah dalam mengguanakan
cinta yan kita miliki.
Saran saya untuk pembaca, jagalah cinta kita sebaik mungkin sesuai
dengan ajaran Agama kita, yakinlah jika kita menggunakan cinta kita sesuai
dengan ajaran Agama maka hasilnya akan baik sama hal nya seperti pisau untuk
memotong sayuran tidak seperti pisau untuk membunuh satu sama lain.
REFRENSI
·
My Mind
Tidak ada komentar:
Posting Komentar